Kamis, 07 Juli 2011

beternak ayam kampung

Keuntungan usaha penetasan ayam kampung memang cukup menggiurkan. saat ini harga sebutir ayam kampung Rp 800. sementara harga seekor anak ayam yang baru menetas atau biasa disebut DOC (Day Old Chick), sekitar Rp 2000 /ekor. artinya, kalau ditetaskan maka keuntungannya lebih dari 100% bukan...!? Mendapatkan telur ayam kampung pada dasarnya tidak sulit asal anda mau telaten. telur ini bisa diperoleh di kampung-kampung. pada pemeliharaan tradisional, umumnya setiap induk ayam kampung melakukan perkawinan dengan ayam pejantan sehingga telur yang dihasilkan merupakan telur yang bertunas atau yang bisa ditetaskan.

Anda harus mengetahui ciri-ciri bibit unggul ayam, yaitu:
1. Bagian tubuh tak ada yang rusak atau cacat, misalnya kaki utuh dan leher lurus.
2. Otot gempal dan kuat, terutama di bagian paha dan dada. Tulangnya juga kuat.
3. Susunan bulu teratur, saling menghimpit dan tampak mengkilat. Kondisi bulu yang baik mencerminkan kondisi kulit yang baik pula.
4. Mata cerah dan pandangannya tampak tajam.
5. Gerakannya gesit yaitu mudah berontak bila dipegang.
6. Ukuran badannya sedang, tidak kurus dan tidak gemuk.
7. Induk jantan mempunyai jengger yang berwarna merah cerah, kepala tampak kokoh, paruh pendek, tajam dan kuat.
8. Jarak ujung tulang dada dengan dubur berjarak minimal tiga jari tangan.

Untuk mesin tetas, anda bisa mendapatkannya dengan dua cara. Jika anda punya uang maka anda bisa membeli mesin tetas sendiri, harganya antara 700.000 hingga 5.000.000, tergantung daya tampungnya. Akan lebih untung kalau anda memiliki mesin penetas sendiri dengan kapasitas yang besar. selain dipakai sendiri, juga bisa disewakan. Anda tak usah bingung memasarkan anak ayam. Anda bisa menjualnya melalui koperasi peternak ayam buras, atau bisa langsung bekerjasama dengan peternak ayam buras. Kalau belum puas dengan hasil anak ayam, bisnis ini bisa dikembangkan sebagai bisnis terpadu. Artinya, selain anak ayam, juga beternak ayam pedaging (broiler) dan telur.

ANALISIS USAHA
Investasi kandang dengan biaya per ekor @ Rp 7.000 = Rp 7.000.000
Biaya lancar DOC 1.000 ekor @ Rp 1.800 = Rp 1.800.000
Pakan starter 1 1.000 kg @ Rp 1.825,5/kg = Rp 1.824.500
Pakan starter 2 1.500 kg @ Rp 1.657,5/kg = Rp 2.486.250
Vaksin dan Jamu 1.000 ekor x Rp 150x2 = Rp 300.000
Listrik Rp. 100.00 x 3 = Rp 300.000
Kematian ternak 10% = Rp 180.000
Penyusutan kandang (usia 4 tahun) = Rp 145.830
TOTAL BIAYA = Rp 7.036.580

Pendapatan ayam ukuran 0,9kg @ Rp 14.000/kg x 900 ekor (mati 10%) = Rp 11.340.000
KEUNTUNGAN BERSIH = Rp 4.303.420

Ada baiknya juga seorang peternak menguasai pembuatan pakan. Pakan dari bahan baku lokal yang sebenarnya dari sisikualitas tidak kalah dari produk impor, masih jarang dilirik peternak. Daripada anda membuang uang untuk membeli bahan pakan ternak, ada baiknya anda mempelajari kiat membuat pakan sendiri. Dengan menggunakan pakan lokal, anda bisa memetik penghasilan lumayan besar. Dari 1.000 ekor ternak, misalnya, minimal setiap bulan anda mengantongi keuntungan Rp 1.400.000. Itu baru dari hasil penjualan ayam kampung pedaging. Belum termasuk telur, ayam afkiran, dan kotoran ayam yang jadi rebutan petani karena harga pupuk kimia sangat mahal.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes